Definisi SIM & SPK
Menurut
Gaol (2008), Sistem Informasi Manajemen (SIM) bertanggung jawab dalam
menyediakan informasi untuk seluruh manajer perusahaan dalam bentuk laporan
berkala, laporan khusus, dan keluaran bentuk matematika. Para manajer di semua
wilayah fungsi dapat menerima keluaran ini, yang sebagian besar dihasilkan dari
gabungan data SIA yang ada. Sedangkan Fatta (2007), menjelaskan sistem
informasi manajemen adalah sebuah sistem infromasi pada level manajemen yang
berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.
Menurut
Marimin (2004), Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah suatu sistem interaktif
berbasis komputer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam
menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak
tersturktur. Sedangkan Fatta (2007), menyatakan sistem penunjang keputusan
adalah sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang
mengombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis
untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur.
Konsep Dasar SIM & SPK
Konsep
dasar SIM : sistem informasi manajemen (SIM) bukan merupakan hal baru. Yang baru
adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik SIM telah ada untuk
memberikan manajer informasi yang memungkinkan mereka merencanakan serta
mengendalikan operasi. Komputer telah menambah satu atau dua dimensi, seperti
kecepatan, ketelitian, dan volume data yang meningkat dan memungkinkan
pertimbangan alternatif-alternatif yang lebih banyak dalam suatu keputusan yang
di dalam suatu organisasi terdiri atas jumlah unsur, orang yang mempunyai
bermacam-macam peran dalam organisasi, kegiatan atau tugas yang harus
diselesaikan, tempat kerja, wewenang pekerjaan, serta hubungan komunikasi yang
mengikat bersama organisasi tersebut.
Konsep
dasar SPK menurut Marimin (2004):
a. Pengoptimalan
kriteria dalam merancang bagun sistem
b. Proses
rancang bangun sistem secara total
c. Proses
rancang bangun sistem secara mendetail.
Model SIM & SPK
Model SIM
a. Model
fisik : merupakan gambaran tiga dimensi dari kesatuan itu sendiri. Model fisik
digunakan dalam dunia usaha/bisnis, termasuk model skala pusat perbelanjaan (shopping centers) dan bentuk dasar (prototype) kendaraan bermotor baru. Model
fisik bermanfaat untuk tujuan, tetapi tidak dapat dipenuhi oleh hal nyata.
b. Model
cerita : merupakan jenis model yang para manajer gunakan sehari-hari dan jarang
dikenal. Ini adalah model cerita, yang menggambarkan kesatuannya sendiri dengan
berbicara atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat mengerti kesatuan
tersebut dari cerita. Semua komunikasi dalam usaha adalah model cerita, yang
membuat model cerita paling terkenal dari jenis model.
c. Model
grafik: jenis model lain yang
penggunaannya tetap adalah model grafik. Sebuah model grafik mewakili
kesatuannya dengan sebuah garis lambang atau bentuk-bentuk yang abstrak. Model grafik
digunakan dalam usaha/bisnis untuk mengomunikasikan informasi. Banyak laporan
tahunan perusahaan untuk para pemegang saham mengandung grafik yang berwarna
penuh untuk menyampaikan keadaan keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan
untuk mengomunikasikan infromasi kepada para manajer.
d. Model
matematika: merupakan model yang paling menarik saat ini dalam pemodalan usaha
bisnis. Rumus matematika apapun ataupun persamaannya merupakan model
matematika. Banyak model matematika yang digunakan oleh manajer usaha/bisnis
tidak rumit lagi dibandingkan penggunaan suatu model untuk menghitung rumus EOQ
(economic order quantity/jumlah
pemesanan ekonomis).
Model SPK
Pemodelan
SPK, antara lain 1) Sistem Manajemen Database dan Model Sistem berbasis
Manajemen, 2) COBIT, 3) Dialog antar muka dan Manajemen Software
Sistem manajemen Database (DBMS) merupakan
perangkat yang membantu
mengolah data internal dan eksternal
kemudian disimpan dalam bentuk tabel – tabel. Tabel ini akan memuat
nilai-nilai yang telah diisikan oleh pelanggan dan factory outlet. Model
sistem berbasis manajemen
merupakan perangkat lunak
yang memproses data pada tabel –
tabel DBMS. Proses yang dilakukan adalah melakukan operasi perhitungan P/E sehingga memperoleh besaran nilai yang
mewakili penilaian terhadap factory outlet. Dari proses ini akan dicari
keberpengaruhan setiap variabel internal maupun eksternal
terhadap terciptanya nilai pelanggan. Dari model
proses ini diharapkan suatu
alternatif aktifitas yang harus
dilakukan pada setiap fungsi bisnis yang ada. Untuk membantu menguji model ini maka
digunakan signifikansi korelasi yang menggunakan taraf uji nyata
(ttabel=
0.05). Jika hasil perhitungan uji
nyata > uji nyata tabel
maka model yang diajukan dapat dinyatakan memiliki keberpengaruhan terhadap
nilai pelanggan.
COBIT merupakan alat untuk
melihat penerapan suatu teknologi informasi pada setiap tingkatan fungsi
bisnis. COBIT memiliki empat buah komponen yaitu :1) Perencanaan dan Organisasi;
2) Akuisisi dan Implementasi; 3)Penyampaian dan Dukungan; 4) Pengawasan. Dialog antar muka dan manajemen software,
merupakan bagian dialog dari SPK yang berhubungan dengan user.
Dialog ini berisi mengenai pertanyaan-pertanyaan kepada user
mengenai kinerja dari organisasi factory outlet yang sudah berjalan.
Peranan SIM & SPK Dalam Memecahkan Masalah
Peranan
SIM dalam memecahkan masalah : hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah
solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu
hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil
keuntungan dari sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan
kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai
suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk menghasilkan
keuntungan. Kita ulang kembali bahwa hasil dari aktivitas pemecahan masalah
adalah solusi.
Peranan SPK dalam
memecahkan masalah: manajer kadang berupaya memecahkan masalah dengan sendiri
tanpa pertolongan orang lain. Pemecah masalah seringkali diilhami melalui
sebuah kegiatan tak resmi yang mana pesertanya dapat mengemukakan pandangannya masing-masing,
tentang masalah yang sedang dibicarakan. Pendekatan yang lebih resmi lagi
disebut bahasan JAD. JAD singkatan dari joint application design/ rancangan
aplikasi bersama dan merupakan sebuah kelompok pendekatan sistem pendukung
untuk pemecahan masalah.
sumber :
Fatta,
H. A. (2007). Analisis dan perancangan
sistem informasi. Yogyakarta: ANDI.
Gaol,
J. L. (2008). Sistem informasi manajemen
pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.
Marimin.
(2004). Teknik dan aplikasi pengambilan
keputusan kriteria majemuk. Jakarta: Grasindo.
Sutabri,
T. (2012). Konsep sistem informasi. Yogyakarta:
ANDI.
Mcleod,
R., & Schell. J.P. (2008). Sistem infromasi
manajemen edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat.
Nursikuwagus,
A. (2014). Model sistem pendukung keputusan orientasi pasar: studi kasus
factory outlet. Jurnal Teknik Infromatika,
1-11
0 komentar:
Posting Komentar