Selasa, 06 November 2018

Definisi SIM & SPK 

                    Menurut Gaol (2008), Sistem Informasi Manajemen (SIM) bertanggung jawab dalam menyediakan informasi untuk seluruh manajer perusahaan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan keluaran bentuk matematika. Para manajer di semua wilayah fungsi dapat menerima keluaran ini, yang sebagian besar dihasilkan dari gabungan data SIA yang ada. Sedangkan Fatta (2007), menjelaskan sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem infromasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu.



            Menurut Marimin (2004), Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak tersturktur. Sedangkan Fatta (2007), menyatakan sistem penunjang keputusan adalah sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur.




Konsep Dasar SIM & SPK 


Konsep dasar SIM : sistem informasi manajemen (SIM) bukan merupakan hal baru. Yang baru adalah komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik SIM telah ada untuk memberikan manajer informasi yang memungkinkan mereka merencanakan serta mengendalikan operasi. Komputer telah menambah satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian, dan volume data yang meningkat dan memungkinkan pertimbangan alternatif-alternatif yang lebih banyak dalam suatu keputusan yang di dalam suatu organisasi terdiri atas jumlah unsur, orang yang mempunyai bermacam-macam peran dalam organisasi, kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan, tempat kerja, wewenang pekerjaan, serta hubungan komunikasi yang mengikat bersama organisasi tersebut.
Konsep dasar SPK menurut Marimin (2004):
a.     Pengoptimalan kriteria dalam merancang bagun sistem
b.     Proses rancang bangun sistem secara total
c.     Proses rancang bangun sistem secara mendetail. 

Model SIM & SPK 

Model SIM 
a.   Model fisik : merupakan gambaran tiga dimensi dari kesatuan itu sendiri. Model fisik digunakan dalam dunia usaha/bisnis, termasuk model skala pusat perbelanjaan (shopping centers) dan bentuk dasar (prototype) kendaraan bermotor baru. Model fisik bermanfaat untuk tujuan, tetapi tidak dapat dipenuhi oleh hal nyata.
b.   Model cerita : merupakan jenis model yang para manajer gunakan sehari-hari dan jarang dikenal. Ini adalah model cerita, yang menggambarkan kesatuannya sendiri dengan berbicara atau tertulis. Pendengar atau pembaca dapat mengerti kesatuan tersebut dari cerita. Semua komunikasi dalam usaha adalah model cerita, yang membuat model cerita paling terkenal dari jenis model.
c.   Model grafik: jenis model lain  yang penggunaannya tetap adalah model grafik. Sebuah model grafik mewakili kesatuannya dengan sebuah garis lambang atau bentuk-bentuk yang abstrak. Model grafik digunakan dalam usaha/bisnis untuk mengomunikasikan informasi. Banyak laporan tahunan perusahaan untuk para pemegang saham mengandung grafik yang berwarna penuh untuk menyampaikan keadaan keuangan perusahaan. Grafik juga digunakan untuk mengomunikasikan infromasi kepada para manajer.
d.   Model matematika: merupakan model yang paling menarik saat ini dalam pemodalan usaha bisnis. Rumus matematika apapun ataupun persamaannya merupakan model matematika. Banyak model matematika yang digunakan oleh manajer usaha/bisnis tidak rumit lagi dibandingkan penggunaan suatu model untuk menghitung rumus EOQ (economic order quantity/jumlah pemesanan ekonomis). 

Model SPK 
Pemodelan SPK, antara lain 1) Sistem Manajemen Database dan Model Sistem berbasis Manajemen, 2) COBIT, 3) Dialog antar muka dan Manajemen Software
Sistem  manajemen  Database  (DBMS)  merupakan  perangkat  yang  membantu mengolah data internal dan eksternal  kemudian disimpan dalam bentuk tabel – tabel. Tabel ini akan memuat nilai-nilai yang telah diisikan oleh pelanggan dan factory outlet.  Model  sistem berbasis  manajemen merupakan  perangkat  lunak  yang  memproses data pada tabel – tabel DBMS. Proses yang dilakukan adalah melakukan operasi perhitungan  P/E sehingga memperoleh besaran nilai yang mewakili penilaian terhadap factory outlet. Dari proses ini akan  dicari  keberpengaruhan setiap  variabel  internal maupun  eksternal  terhadap terciptanya  nilai  pelanggan. Dari  model  proses ini diharapkan suatu  alternatif  aktifitas yang harus dilakukan pada setiap fungsi bisnis yang ada. Untuk membantu menguji model ini maka digunakan signifikansi  korelasi  yang menggunakan taraf uji  nyata  (ttabel= 0.05). Jika hasil perhitungan uji  nyata  > uji nyata tabel maka  model yang diajukan dapat  dinyatakan memiliki keberpengaruhan terhadap nilai pelanggan.
COBIT merupakan alat untuk melihat penerapan suatu teknologi informasi pada setiap tingkatan fungsi bisnis. COBIT memiliki empat buah komponen yaitu :1) Perencanaan dan Organisasi; 2) Akuisisi dan Implementasi; 3)Penyampaian dan Dukungan; 4) Pengawasan. Dialog antar muka dan manajemen software, merupakan bagian dialog dari SPK yang berhubungan  dengan user.  Dialog  ini berisi  mengenai pertanyaan-pertanyaan kepada user mengenai kinerja dari organisasi factory outlet yang sudah berjalan.

Peranan SIM & SPK Dalam Memecahkan Masalah 

Peranan SIM dalam memecahkan masalah : hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Kita ulang kembali bahwa hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi.

Peranan SPK dalam memecahkan masalah: manajer kadang berupaya memecahkan masalah dengan sendiri tanpa pertolongan orang lain. Pemecah masalah seringkali diilhami melalui sebuah kegiatan tak resmi yang mana pesertanya dapat mengemukakan pandangannya masing-masing, tentang masalah yang sedang dibicarakan. Pendekatan yang lebih resmi lagi disebut bahasan JAD. JAD singkatan dari joint application design/ rancangan aplikasi bersama dan merupakan sebuah kelompok pendekatan sistem pendukung untuk pemecahan masalah. 

sumber :
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi. Yogyakarta: ANDI.
Gaol, J. L. (2008). Sistem informasi manajemen pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo.

Marimin. (2004). Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. Jakarta: Grasindo.

Sutabri, T. (2012). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: ANDI.

Mcleod, R., & Schell. J.P. (2008). Sistem infromasi manajemen edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Nursikuwagus, A. (2014). Model sistem pendukung keputusan orientasi pasar: studi kasus factory outlet. Jurnal Teknik Infromatika, 1-11
November 06, 2018   Posted by Isnaini Asri with No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search